Niat, Cara, dan Adab Mandi Wajib atau Mandi Junub
Niat, Cara, dan Adab Mandi Wajib atau Mandi Junub
“Life is study, if you don’t study you look like not life”
Niat, Cara, dan Adab Mandi Wajib atau Mandi Junub sangat penting diketahui oleh seorang muslim yang sudah memasuki masa balig. Karena kalau kita tidak mengetahui hal ini bisa saja ibadah kita tidak terima karena tidak suci dalam beribadah. Salah satu pokok dalam praktik bersuci yang wajib adalah mandi janabah atau dalam masyarakat secara praktis disebut mandi junub untuk menghilangkan hadats besar. Mandi janabah diperuntukkan bagi mereka yang dalam keadaan junub. Disebut junub ketika seseorang mengalami salah satu dari dua hal.
1. Keluarnya mani dari alat kelamin laki-laki atau perempuan,
2. Keluarnya mani dari alat kelamin laki-laki atau perempuan, baik karena mimpi basah, mempermainkannya, ataupun gairah yang ditimbulkan penglihatan atau pikiran.
3. Jimak atau berhubungan seksual,
4. Jimak atau berhubungan seksual meskipun tidak mengeluarkan mani. Persoalan mandi janabah penting karena ia berkaitan dengan ibadah-ibadah lain, baik yang fardhu maupun sunnah. Orang yang dalam keadaan junub dilarang, antara lain melaksanakan shalat, berdiam diri atau duduk di masjid, thawaf atau mengelilingi Ka’bah, melafalkan ayat Al-Qur’an, dan menyentuh mushaf.
Bagaimana cara mandi janabah yang benar ? Dalam mandi janabah seseorang wajib melaksanakan dua rukun.
Niat.
Niat sangat penting dan wajib dilakukan, karena semua amalan bernilai didasarkan pada niatnya. Yakni kesengajaan yang diungkapkan dalam hati. Bila ia mampu melafalkan juga secara lisan, hal ini lebih utama. Contoh lafal niat tersebut adalah:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
“Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah ta’ala.”
Dalam madzhab Syafi’i, niat harus dilakukan bersamaan dengan saat air pertama kali disiramkan ke tubuh.
Mengguyur seluruh bagian luar badan,
Mengguyur seluruh bagian luar badan tak terkecuali rambut dan bulu-bulunya. Untuk bagian tubuh yang berambut atau berbulu, air harus bisa mengalir sampai ke kulit dalam dan pangkal rambut atau bulu. Tubuh diasumsikan sudah tidak mengandung najis.
Selain hal-hal yang wajib itu, ada juga sejumlah kesunnahan dalam mandi janabah. Imam al-Ghazali dalam Bidâyatul Hidâyah secara teknis menjelaskan adab mandi janabah dengan cukup rinci mulai dari awal masuk kamar mandi hingga keluar lagi.
Pertama,
Saat masuk ke kamar mandi ambilah air lalu basuhlah tangan terlebih dahulu hingga tiga kali.
Kedua,
Bersihkan segala kotoran atau najis yang masih menempel di badan.
Ketiga,
Berwudhu sebagaimana saat wudhu hendak shalat termasuk doa-doanya. Lalu pungkasi dengan menyiram kedua kaki.
Keempat,
Mulailah mandi janabah dengan mengguyur kepala sampai tiga kali–bersamaan dengan itu berniatlah menghilangkan hadats dari janabah.
Kelima,
Berikutnya, guyur bagian badan sebelah kanan hingga tiga kali, kemudian bagian badan sebelah kiri juga hingga tiga kali. Jangan lupa menggosok-gosok tubuh, depan maupun belakang, sebanyak tiga kali; juga menyela-nyela rambut dan jenggot (bila punya). Pastikan air mengalir ke lipatan-lipatan kulit dan pangkal rambut. Sebaiknya hindarkan tangan dari menyentuh kemaluan–kalaupun tersentuh, berwudhulah lagi. Di antara seluruh praktik tersebut yang wajib hanyalah niat, membersihkan najis (bila ada), dan menyiramkan air ke seluruh badan. Selebihnya adalah sunnah muakkadah dengan keutamaan-keutamaan yang tak boleh diremehkan.
Orang yang mengabaikan kesunnahan ini, kata Imam al-Ghazali, merugi karena sejatinya amalan-amalan sunnah tersebut menambal kekurangan pada amalan fardhu. Demikianlah pembahasan artikel mengenai Niat, Cara, dan Adab Mandi Wajib atau Mandi Junub yang dapat penulis paparkan. Sangat penting bagi umat muslim menjalankannya dengan benar supaya ibadah kita dapat diterima oleh Allah SWT. Pada hakikatnya Allah sangat menyukai hambanya yang bersih dan suci. Mari sama sama tingkatkan ketakwaan dan perbanyaklah berbuat baik kepada sesama umat manusia bukan hanya sesama muslim. Karena Allah sangat senang jika hambanya menjaga hubungan baik dengan sesama. Terima kasih telah mengunjungi blog ini, terus di blog ini untuk mendapatkan update artikel selanjutnya^^.