Proses Pemeriksaan Kualitas Inline di Industri Pakaian
Proses Pemeriksaan Kualitas Inline di Industri Pakaian
“Life is study, if you don’t study you look like not life”
Proses Pemeriksaan Kualitas Inline di Industri Pakaian merupakan salah satu bentuk tindak pencegahan adanya kualitas yang buruk sebelum menjadi garment jadi. Karena dalam industri garment, selain pemenuhan kuantitas sesuai dengan order perlu ditekankan adanya standar kualitas di dalamnya. Konsumen tentu menuntut garment yang dipesannya memenuhi ekspektasi yang diharapkan baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
Banyak sekali ditemukan di beberapa pabrik yang dapat memenuhi kuantitas order tapi tidak berbanding lurus dengan kualitasnya atau kualitasnya sangat jauh dari apa yang diharapkan. Pada akhirnya kuantiti sebanyak itu tidak dapat diterima dengan alasan kualitas. Maka dari itu perlu ditekankan pentingnya sebuah kualitas dalam kuantitas.
Ada beberapa metode yang bisa diterapkan untuk tetap menjaga kualitas tanpa mengesampingkan kuantitas. Salah satunya adalah dengan metode Pengecekan Kualitas In Line. Mengapa In Line Inspection sangat penting dilakukan ? Dengan adanya in line inspection tersebut akan ada pengecekan kualiti dari awal proses produksi sampai dengan akhir proses produksi.
Semua hal yang perlu dicek akan dilakukan selama proses in line inspection, mereka yang bertanggung jawab dalam in line inspection akan mengecek dan memastikan proses sewing sesuai dengan SOP. Jika ada kekeliruan mereka akan memberikan komen yang kemudian harus diperbaiki.
Dalam industri garment jadi ada berbagai jenis inspeksi yang bias dilakukan untuk meningkatkan kualitas garment tersebut. Hal ini membantu untuk mencegah adanya kecacatan dalam proses produksi nantinya. Inspeksi adalah salah satu alat utama untuk menjamin kualitas suatu produk. Selama proses produksi garment jadi, sangat penting untuk memastikan kualitas dengan menerapkan beberapa proses inspeksi seperti di bawah ini:
Inspeksi Kualitas Inline berarti memeriksa barang pada saat produksi, sehingga setiap adanya kecacatan yang terjadi dapat ditemukan pada tahap paling awal atau seperti yang disebut pada titik jarum dan dapat dengan mudah diperbaiki. Proses ini dilakukan sampai akhir proses.
Akan susah memperbaiki kecacatan yang ada kalau hanya dilakukan di akhir proses. Jadi mulai dari awal proses sudah harus dilakukan inspection. Dengan demikian perbaikan menjadi mudah dan biaya yang dikeluarkan tetap lebih rendah. Selain itu, dengan melakukan in line inspection ini, tingkat kecacatan garmen tetap bisa diminimalkan.
- Alat dan Peralatan yang Diperlukan untuk Pemeriksaan Kualitas inline
Seorang inspektur inline adalah orang yang melakukan tugas inspeksi kualitas ketika pekerjaan sedang dalam proses atau sedang berlangsung. Dia mengidentifikasi potensi kecacatan pada titik titik jarum. Inspektur harus orang yang terlatih dan harus dilengkapi dengan alat, peralatan, dan lingkungan yang mendukung. Alat dan perlengkapan dasar untuk pemeriksaan kualitas inline di industri garment minimal harus meliputi di bawah ini:
-
- Meja ukuran sedang (Dari warna abu abu kehijauan) menyala dengan lampu tabung yang memiliki kuantitas cahaya hingga 1,000 lux.
- Pita pengukur. Pita pengukur lain yang diperbaiki di atas meja, rekaman itu harus asal logam.
- Gunting berkualitas baik. Diperlukan tanda panah stiker untuk menampilkan lokasi cacat, dan lain sebagainya.
Baca juga: Final Inspection
Baca juga: Quality Control (QC) vs Quality Assurance (QA)
3. Pedoman Utama untuk Pemeriksaan Kualitas In Line
Agar berhasil melakukan inspeksi kualitas pada garment diperlukan adanya beberapa pedoman utama yang harus dilakukan. Untuk tujuan inspeksi, inspektur harus mengikuti minimal pedoman pemeriksaan kualitas in line sebagai berikut:
-
Inspektur Kualitas harus memiliki lembar kerja bersama dengan spesifikasi ukuran dan instruksi pembeli khusus (jika ada).
-
Untuk setiap gaya harus ada sampel yang disetujui oleh inspektur. Produksi dan sampel produksi harus dimonitor dan diperiksa dengan mempertimbangkan beberapa point di bawah ini:
a. Periksa ukuran / spec dengan ketat dan sesuai.
b. Periksa adanya kecacatan sewing dan non sewing.
c. Periksa apakah ada tanda oli, tanda noda atau shading.
d. Periksa apakah ada cacat karena mesin, jarum, benang, atau mekanisme umpan, dll.
e. Periksa apakah warna dan jenis benang, kancing, ritsleting, lapisan, shell, label, logo, dan aksesories lainnya telah digunakan dengan benar sesuai dengan instruksi.
f. Periksa apakah instrumen khusus pembeli telah diikuti atau tidak.
g. Periksa lokasi cacat utama dan identifikasi penyebabnya.
h. Pastikan bahwa mesin, meja, dan tangan operator bersih.
i. Pastikan bahwa jenis jarum, mekanisme umpan, dan yang lainnya sudah tepat digunakan.
j. Selalu ikuti lembar kerja, instruksi pembeli, ukuran / spesifikasi, dan instruksi lainnya.
Mengingat begitu pentingnya kualitas produk, diperlukan adanya inspeksi atau pengecekan dari awal untuk menghindari adanya kelalaian kualitas, pengecekan dimulai dari kedatangan material sampai dengan pengiriman produk. Semua hal yang berhubungan dengan kualitas harus sinkron. Patuhi segala SOP yang ada, karena dengan mematuhi SOP tersebut berarti kita sudah memulai menjalankan pemeriksaan pada tahap awal. Karena kualitas mewakili nama baik perusahaan.
Demikianlah artikel yang bisa penulis sampaikan pada kesempatan kali ini, mari terus belajar dan berkarya sesuai dengan hobi dan bidang kita masing masing, tetap di blog ini untuk mendapatkan update artikel selanjutnya. Terima kasih atas dukungan dan kunjungannya ^^.
Supported by Garment Merchandising