Formula Perhitungan Biaya Pengiriman
Formula Perhitungan Biaya Pengiriman
“Life is study, if you don’t study you look like not life”
Formula Perhitungan Biaya Pengiriman berkaitan dengan kegiatan ekspor impor. Perlu adanya sebuah formula untuk menghitung besarnya biaya pengiriman tersebut. Besarnya biaya pengiriman dipengaruhi oleh banyak sedikitnya barang yang dikirim dan jenis model pengiriman yang dipilih.
Pada kesempatan kali ini, penulis akan condong membahas mengenai kegiatan pengiriman ekspor. Semakin banyak barang yang diekspor semakin banyak pula biaya yang dikeluarkan dan akan dikenakan pajak yang yang sebanding dengan hal tersebut. Berbicara tentang pengiriman, akan berkaitan dengan freight atau kargo (pengangkutan).
Freight atau pengangkutan dapat didefinisikan sebagai barang atau produk yang sedang diangkut, biasanya untuk keuntungan komersial perusahaan lebih condong dengan menggunakan kapal untuk pengiriman dari pada menggunakan pesawat, meskipun barang sampai lebih lama tapi akan menghemat biaya. Istilah pengiriman di sini digunakan untuk mendefinisikan transportasi barang komersial dengan mengikuti metode pengiriman yang berbeda seperti melalui jalur udara (pesawat), melalui jalur laut (kapal), dan melalui jalur darat (truk / kontainer).
Dengan adanya kargo akan memudahkan dalam pengiriman sebuah barang. Sebagai imbalannya akan dikenakan biaya yang sesuai. Pengiriman pada awalnya merujuk pada pengangkutan produk atau barang lewat jalur laut (pelabuhan). Namun, semakin berkembangnya sarana transportasi, pengiriman bisa dilakukan melalui jalur udara untuk kepentingan waktu.
Proses pengangkutan produk atau barang dalam jumlah besar dari satu tempat ke tempat lain juga bisa disebut pengiriman. Penulis dapat mengartikan pengiriman sebagai proses pemindahan barang atau produk melalui pengangkutan dalam wilayah tertentu baik dalam negeri maupun luar negeri yang diatur dalam undang undang.
Pengiriman harus diatur secara resmi sehingga dapat berjalan dengan lancar dan untuk menghindari penyelundupan barang baik itu ekspor maupun impor. Dengan adanya aturan tersebut, negara juga akan mendapatkan keuntungan dari pajak yang dikenakan dalam transaksi tersebut. Proses pengiriman tersebut tidak serta merta kita bisa mengirimkannya sendiri, ada bagian tertentu yang akan menentukan proses pengangkutan dan pengiriman barang atau produk tersebut, itu biasanya kita kenal dengan nama forwarder.
Bagi seorang eksportir istilah forwarder sudah tidak asing, karena mereka akan selalu berhubungan. Apalagi untuk kegiatan ekspor sebuah pabrik garmen, peran forwarder juga sangat penting dalam kegiatan ekspornya. Pihak pabrik akan menyerahkan jadwal pengangkutan dan pengiriman kepada forwarder.
Baca juga: Dokumen Pembuatan Kontrak Kerja dengan Supplier di Industri Garmen
Forwarder disini sebagai perantara dalam penyaluran barang ekspor ke luar negeri. Dia yang bertugas menyiapkan kargo untuk pengangkutan dan mencarikan jadwal pengiriman baik lewat jalur laut maupun udara. Factory bertanggung jawab untuk mempersiapkan barang dan mengirimkannya sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan (closing time), selebihnya adalah masalah tanggung jawab forwarder. Misalnya ada keterlambatan setelah penerimaan barang termasuk tanggung jawab forwarder, karena dia yang bertugas mengatur jadwal pengiriman.
Kegiatan ekspor yang melibatkan seorang penyalur seperti forwarder, tentunya akan dikenai biaya tersendiri. Semua ketentuan sudah diatur sesuai dengan prosedur masing masing. Setiap Buyer memiliki forwardernya masing masing. Jadi tentunya kemungkinan ada sedikit perbedaan pengenaan biaya. Akan tetapi pada dasarnya perhitungan biayanya sama saja. Adapun formula perhitungan biaya pengiriman dan penerusan (forwarding) adalah sebagai berikut:
Semua biaya
= ———————————-
Kuantitas pengiriman
Baca juga: Cara Menghitung CBM Pengiriman Untuk Ekspor
Dengan melihat rumus di atas dapat ditarik kesimpulan jika dalam kegiatan ekspor khusunya akan dikenakan biaya yang bervariasi, baik untuk kepentingan pengiriman maupun jasa penerusannya (forwarding). Elemen biaya yang termasuk dalam biaya pengiriman dan forwarding yaitu seperti biaya pengiriman barang, biaya dokumentasi, biaya transportasi, biaya pelabuhan (sewa tempat), biaya bea cukai, biaya asuransi (jika diperlukan), komisi agen, biaya bank, dan biaya regulasi. Untuk forwarder yang lain mungkin menetapkan adanya tambahan faktor lain, akan tetapi pada umumnya menggunakan standar patokan tersebut.
Setelah mengetahui elemen elemen biaya yang termasuk dalam biaya pengiriman, selanjutnya penulis akan menyebutkan faktor faktor yang bisa mempengaruhi biaya pengiriman dan penerusan yaitu seperti mode pengiriman (melalui jalur udara, laut, darat atau kombinasi), besarnya FOB (Free (Freight) on Board), C&F (Cost and Freight), CIF (Cost Insurance Freight), jumlah orderan, destination pengiriman (jenis jenis negara tujuan pengiriman), jasa agen dan forwarder serta peraturan pemerintah. Di bawah ini akan diklasifikasikan dalam bentuk tabel seperti di bawah ini:
Demikianlah formula yang digunakan untuk menghitung biaya biaya pengiriman dalam kegiatan ekspor impor. Data di atas tidak bisa dipakai sebagai acuan setiap periodenya, karena harga juga bisa berubah sesuai dengan kebutuhan. Semoga tulisan singkat di atas bisa menjadi pintu dalam wawasan kita, mari sama sama kembangkan ilmu pengetahuan semaksimal mungkin. Terima kasih atas kunjungannya, terus kunjungi blog ini untuk mendapatkan artikel selanjutnya^^.
Support by Garment Merchandising